Menyelesaikan judul ini bagaikan buah simalakama atau kata komedian maju kena mundul juga kena. Artinya apa sih. Gini broo, seorang ustadz menyebutkan bahwa sang istri itu tanggung jawab suami dunia akhirat. Artinya suami harus menasehati sang istri sehingga istri ada di jalan yang benar dan akhirnya satu garis antar suami dan istri. Tapi ketika kita menasehati sang istri tidak bisa se suka kita tidak bisa semau kita tidak bisa gimana suka-suka suami aja nasehatin istri.

Istri itu butuh nasehati suami, istri itu ingin sekali dinasehatin suami, tapi tidak sedikit juga istri itu mudah sakit hati ketika dinasehatin suami. Istri itu sering sakit hati sering marah anehnya ketika dinasehatin suami. Nah jadi serba salah kan brooo. Mendingan kita nasehatin anak aja atau murid pengajian, atau jama'ah di masjid, kita tidak akan memikirkan gimana nantinya jama'ah setelah dinasehatin. Tapi sang istri harus kita perhatikan bagaimana setelah dinasehatin apakah dia senang, benci, tidak suka, marah atau hal lainnya.

Solusinya untuk semua ini, tanya langsung dan buat kesepakatan bahwa saya suami akan menasehatin marahatin kamu sang istri bila bla bla bla. Nah bila udah sepekat, maka kita juga tenang, karena apabila muncul masalah saat kita nasehatin, maka bisa kita putar balikkan sesuai kesepatan dan perjanjiannya.